Eksistensi, tidak Tenang

Satu hal yang sering diceritakan kebanyakan manusia di dunia ini.
Yaitu tentang dirinya...
Keistimewaan tentang dirinya sendiri, apa yang patut dia banggakan tentang dirinya di dunia ini.
Yang secara tidak langsung maupun langsung mengilhami manusia untuk melakukan pembubuhan menarik dalam tiap ceritanya.
Adakah manusia yang tak suka ketika dipuji, pasti ada, meskipun beberapa glintir dari milyaran manusia di dunia ini. Kita sadari hal itu, kita juga menginginkan hal itu, kita menginginkan kita dipuji oleh banyak orang disekitar kita.
Banyak cara yang bisa dilakukan kalau ingin mendapatkan pujian dari orang lain.
Mulai dari cara tradisional, konvensional, atau modern yang keren,
Tradisionalnya, kita bisa lakukan dengan menunjukkan perhatian kita pada orang sekitar kita,.
Konvensionalnya, kita bisa melakukan sedikit penambahan bumbu pada cerita tentang kita sehingga menjadi indah dan sedap di dengar.
Bagaimanakah spesial atau kerennya diri kita.
Banyak seseorang yang berkata, “saya tidaklah ingin dipuji” tapi intinya dia menginginkan pujian....
Keren kan,
Lalu bagaimana dengan yang modern? Silahkan kita pikir sendiri-sendiri.
Ada pepatah yang mengatakan,
Jangan terlalu fokus menceritakan diri kita sendiri, karena kebanyakan kita mengarangnya agar lebih indah kelihatannya.
Perlu juga kita patenkan bahwa eksistensi di dunia ini tidak lebih penting daripada essensinya.
Manusia memang memiliki sirkuit berpikir yang berbeda satu dengan lainnya, akan tetapi mereka memiliki naluri yang sama yaitu naluri ingin dipuji.
Pemujian erat kaitannya dengan hal-hal  yang bersifat eksistensial.
Kesenangan lah yang diperoleh ketika kiita dipuji orang lain.
Tetapi ketenangan jarang kita dapatkan, mengapa? Karena kita tersibukkan dengan “bagaimana cara melakukan hal lagi yang membuat kita terpuji oleh orang lain”
Berbeda ketika kita menekankan essensinya,
Tak peduli ada orang yang komment atau ndak, kita akan terus berusaha....
Membentuk sebuah ketenangan dan kepuasan tanpa batas, tentang hal yang biasanya jarang dipikir tapi sellalu dilakukan...

0 komentar:

Posting Komentar